PERIODESASI PERKEMBANGAN
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Psikologi Perkembangan”
Disusun Oleh:
Imam Muthohhar 210312206
Romdony Imam
Hadi Z 210312207
Rizki Wisnu Wardana 210312208
Syarifuddin
H 210312210
Munif Abwani 210312211
Kelas TB. F
Dosen Pengampu:
Dra. Hj. Futiati
Romlah, MSI
PROGRAM STUDI TARBIYYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO
OKROBER 2013
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu
yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu. Individu hanya membawa potensi-potensi ketika ia lahir, orang
tua yang harus membentuk atau mengembangkan semua potensi yang dimiliki anak. Sampaipun
ketika individu beradapada fase lansia, merupakan hasil dari persiapan dan pembinaan
orang tuanya ketika ia masih dalam fase-fase sebelum fase dewasa.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan individu disetiap fasenya,
ada proses yang sistematik, progresif dan berkesinambungan. Allah SWT
menjelaskan proses bagaimana individu tumbuh dan berkembang menjalani fase demi
fase dalam kehidupannya:….Maka (ketahuilah)sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari setetes mani,kemudian dari segumpal darah,kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna,agar Kami jelaskan
kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim,apa yang kami kehendaki sampai waktu
yang sudah ditentukan,kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,kemudian(dengan
berangsur-angsur)kamu sampailah pada kedewasaan,dan diantara kamu ada yang
diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,supaya
dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulu telah diketahuinya…..(QS
Al-Hajj [22] : 5)
1
|
Pengaruh lingkungan ,baik lingkungan keluarga maupun
lingkungan diluar keluarga berpotensi untuk mempengaruhi perkembangan
individu dalam setiap fasenya , khususnya dalam membentuk kepribadiannya .
2.
Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian dari fase-fase perkembangan ?
b. Apa saja pembabakan atau periodesasi perkembangan ?
c. Ada berapa macam fase-fase perkembangan itu ?
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Fase-Fase Perkembangan
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau
pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus
atau pola-pola tingkah laku tertentu. Mengenai masalah pembabakan atau
periodesasi perkembangan ini,para ahli berbeda pendapat. Pendapat-pendapat itu
secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu berdasarkan
analisis biologis,didaktis & psikologis.[1]
B. Pembabakan Atau Periodesasi Perkembangan
v
Periodesasi perkembangan berdasarkan ciri-ciri
biologis
Titik berat pembagian fase-fase perkembangan ini didasarkan
pada gejala-gejala perubahan fisik anak, atau didasarkan atas proses biologis
tertentu.[2]
Tokoh –tokoh yang mengemukakan pendapat ini adalah;Aristoteles( ia
membagi fase perkembangan manusia sejak
lahir sampai usia 21 tahun kedalam tiga fase,dimana setiap fase meliputi masa
tujuh tahun) , Sigmund Freud( Dasar-dasar pembagiannya ialah pada cara-cara reaksi-reaksi
bagian-bagian tubuh tertentu) , Maria
Montessori( menurutnya, pembagian fase-fase perkembangan anak mempunyai
arti biologis,sebab perkembangan itu adalah melaksanakan kodrat alam dengan
asas pokok, yaitu asas kebutuhan vital dan asas kesibukan sendiri), dan
Elizabeth B.Hurlock(ia membagi perkembangan individu berdasarkan konsep
biologis atas lima fase).
v
3
|
Dasar yang digunakan untuk menentukan pembagian fase-fase
perkembangan adalah materi dan cara bagaimana mendidik anak pada masa-masa
tertentu. Pembagian seperti ini antara lain diberikan oleh Johann Amos
Comenius,seorang ahli didik di Moravia. Ia membagi fase-fase perkembangan
berdasarkan tingkat sekolah yang diduduki anak sesuai dengan tingkat usia dan
menurut bahasa yang dipelajarinya di sekolah.[3]
v
Periodesasi perkembangan berdasarkan ciri-ciri
psikologis
Periodesasi ini didasarkan atas ciri-ciri kejiwaan yang
menonjol, yang menandai masa dalam periode tersebut.periodesasi ini dikemukakan
oleh beberapa ahli,diantaranya:Oswald Kroch,dan Kohnstamm.[4]
C. Fase-Fase Perkembangan
1.
Fase Pra-Natal
Fase pra-natal (sebelum lahir) mulai masa konsepsi sampai
proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan atau 280 hari. Ada 6 ciri periode
pra-natal. Periode ini adalah saat dimana sifat bawaan dan jenis kelamin
individu ditentukan; dimana kondisi-kondisi dalam tubuh ibu dapat mendorong
atau mengganggu pola perkembangan pra-natal; dimana pertumbuhan dan
perkembangan secara proporsional lebih besar dari pada dalam periode-periode
lain; ketika terdapat banyak bahaya fisik maupun psikologis; dan saat
orang-orang yang berarti membentuk sikap individu yang baru tercipta.[5]
2.
Fase lahir
Fase lahir merupakan permulaan atau periode awal
keberadaan sebagai individu dan bukan sebagai parasit di dalam tubuh ibu. Masa
ini dimulai dari kelahiran dan berakhir pada saat bayi menjelang 2 minggu.
Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan dengan kehidupan diluar
rahim ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih 9 bulan.
Walaupun
singkat, masa bayi ini pada umumnya dibagi menjadi 2 periode: periode pertunate
dan periode neonate. periode partunate
(mulai saat kelahiran sampai antara lima belas dan tiga puluh menit sesudah
kelahiran). Periode ini bermula dari keluarnya janin dari rahim ibu dan
berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat. Sampai hal ini selesai
dilakukan, bayi masih merupakan pascamatur, yaitu lingkungan di luar
tubuh ibu. Periode neonate (dari pemotongan dan pengikatan tali pusar
sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur). Setelah
itu bayi adalah individu yang terpisah, mandiri dan tidak lagi merupakan
parasit. Selama periode ini bayi harus mengadakan penyesuaian pada lingkungan
baru di luar tubuh ibu.[6]
3.
Fase 2 tahun pertama
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode
bayi yang baru lahir dua minggu. Masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang
sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku ,sikap dan pola ekspresi
emosi terbentuk. Masa bayi adalah masa dimana pertumbuhan dan perubahan
berjalan pesat,baik secara fisik maupun psikologis. Dengan cepatnya pertumbuhan
ini,perubahan tidak hanya terjadi dalam penampilan ,tetapi juga kemampuan. Masa
bayi juga merupakan masa berkurangnya ketergantungan pada orang lain,dan ini efek
dari pesatnya perkembangan pengendalian tubuh yang memungkinkan bayi
duduk,berdiri,berjalan dan menggerakkan benda-benda. Ciri khas yang dimiliki
fase ini adalah anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya,menguasai
gerak-gerik fisik dan belajar berbicara.[7]
4. Fase Kanak-Kanak Awal
Masa kanak-kanak awal berlangsung dari dua sampai enam
tahun,oleh para pendidik dinamakan sebagai usia pra-sekolah.
Perkembangan fisik pada masa ini berjalan lambat tetapi kebiasaan fisiologis
yang dasarnya diletakkan pada masa bayi menjadi cukup baik. Pada awal masa
anak-anak dianggap sebagai saat belajaruntuk mencapai berbagai
keterampilan karena anak senang mengulang,hal mana penting untuk belajar
keterampilan;anak pemberani dan senang mencoba hal-hal baru;dan karena hanya
memiliki beberapa keterampilan maka tidak mengganggu usaha pertambahan
keterampilan baru.
Perkembangan berbicara berlangsung cepat,seperti terlihat
dalam perkembangannya pengertian dan berbagai keterampilan berbicara. Ini
mempunyai dampak yang kuat terhadap jumlah bicara dan isi pembicaraan.
Awal masa anak-anak ditandai oleh moralitas dengan
paksaan,suatu masa dimana anak belajar mematuhi peraturan secara otomatis
melalui hukuman dan pujian. Periode ini juga masa penegakan disiplin dengan cara
yang berbeda,ada yang dikenakan disiplin yang otoriter,lemah dan demokratis.
Awal masa kanak-kanak sering dianggap sebagai usia kritis
dalam penggolongan peran seks karena pada saat ini sejumlah aspek penting dalam
penggolongan peran seks dikuasai terutama belajar arti stereotip peran seks dan
menerima serta memainkan peran seks yang disetujui oleh kelompoknya.
Ciri khas yang dimiliki fase ini adalah perkembangan
dipusatkan untuk menjadi manusia sosial (belajar bergaul dengan orang lain).[8]
5. Fase Kanak-Kanak Akhir
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun
sampai anak mencapai kematangan seksual,yaitu sekitar sebelas tahun bagi anak
perempuan dan dua belas tahun bagi anak laki-laki,oleh para pendidik disebut
sebagai usia “sekolah dasar”. Pertumbuhan fisik yang lambat pada akhir masa
kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan,gizi,imunisasi,seks ,dan intelegensi.
Keterampilan pada akhir masa kanak-kanak secara kasar
dapat digolongkan ke dalam empat golongan besar;keterampilan menolong
diri,keterampilan menolong sosial,keterampilan sosial, dan keterampilan
bermain. Sampai dengan tingkat tertentu semua keterampilan ini dipengaruhi oleh
perkembangan pilihan penggunaan tangan. Pada akhir masa kanak-kanak,sebagian
anak mengembangkan kode moral yang dipengaruhi oleh standar moral kelompoknya
dan hati nurani yang membimbing perilaku sebagai pengganti pengawasan dari luar
yang diperlukan pada waktu anak masih kecil. Sekalipun demikian,pelanggaran di
rumah,sekolah dan di lingkungan tetangga masih sering terjadi.[9]
6. Fase puber (Remaja Awal)
Periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang tindih
dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja. Masa ini terjadi pada
usia yang berbeda bagi anak laki-laki dan anak perempuan dan bagi
individu-individu di dalam tiap kelompok seks. Kriteria yang paling sering
digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali
pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki.
Ada
empat perubahan tubuh yang utama pada periode ini, yaitu perubahan besarnya
tubuh, perubahan proporsi tubuh, pertumbuhan ciri-ciri seks primer dan
perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Namun ciri utanma fase ini adalah
bergejolaknya dorongan seksual. Oleh karena itu, interaksi mereka dengan
kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem yang paling berat.[10]
7. Fase Remaja
Masa remaja yang berlangsung dari saat individu menjadi
matang secara seksual sampai usia delapan belas tahun-usia kematangan yang
resmi-dibagi ke dalam awal masa remaja, yang berlangsung sampai usia tujuh
belas tahun, dan akhir masa remaja yang berlangsung sampai usia kematangan yang
resmi.
Perubahan sosial yang penting dalam masa remaja meliputi
meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, pola perilaku sosial yang lebih matang,
pengelompokan sosial baru dan nilai-nilai baru dalam pemilihan teman dan
pemimpin, dan dalam dukungan sosial.
Perubahan pokok dalam moralitas selama masa remaja
terdiri dari mengganti konsep-konsep moral khusus dengan konsep-konsep moral tentang
benar dan salah yang bersifat umum; membangun kode moral berdasarkan pada
prinsip-prinsip moral individual;dan mengendalikan perilaku melalui
perkembangan hati nurani.
Dalam hal cinta, remaja menganggap bahwa rasa senang yang
muncul dari saling pandang sebagai cinta.hal ini disebabkan kuatnya daya khayal
dan asmara yang ada dalam dirinya. Remaja tidak memandang cinta yang hakiki
sebagai suatu gerakan tanpa keinginan dan kecenderungan alamiyang ada dalam
diri manusia dan islam tidak pernah mengharamkan cinta. Justru, definisi cinta
yang difahami remaja akan dapat mengarahkan mereka ke hal-hal yang
diharamkan;cinta dua orang yang berlainan jenis,yang bukan suami
istri,berdua-duaan melakukan hubungan yang melanggar syari’at. Bahkan mungkin
khayalan dan angan-angan ini dapat membuat guncangan jiwa yang luar biasa
ketika memburuknya hubungan, atau ketika tidak adanya respons yang diharapkan
dari pihak lain.[11]
8. Fase Dewasa Dini (Awal)
Masa dewasa dini adalah masa pencaharian kemantapan dan masa
reproduktif, yaitu suatu masa yang penuh masalah dan ketegangan
emosional,periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan,
perubahan nilai-nilai, kreatifitas, dan penyesuaian diri pada pola hidup yang
baru. Masa dewasa dini, dari umur delapan belas hingga lebih kurang empat puluh
tahun.
Karena banyak minat yang terbawa dari masa remaja tidak
lagi sesuai dengan peran sebagai peran orang dewasa, berbagai perubahan pada
seluruh bidang minat tidak dapat dihindarkan. Perubahan yang terbesar adalah
pengurangan keanekaragaman minat. Minat pribadi pada masa dewasa dini meliputi
perhatian pada penampilan, pakaian dan tata rias, lambang-lambang kedewasaan
dan status,uang dan agama.
Penyesuaian keluarga dan pekerjaan, khususnya pada masa
dewasa dini, sangat sulit karena kebanyakan orang dewasa muda membatasi
dasar-dasar yang dengannya ia membangun penyesuaian karena pembaruan(newness)
peran-peran yang dituntut penyesuaian diri. Ketika ia menikah pun ia akan
membatasi dan berusaha untuk mencari pasangan yang menurutnya sesuai dengan
statusnya.[12]
9. Fase Dewasa Madya
Pada umumnya usia dewasa akhir (madya) atau usia setengah
baya dipandang sebagai masa usia antara 40 sampai 60 tahun. Masa tersebut pada
akhirnya ditandai oleh adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada usia
60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diikuti oleh
penurunan daya ingat.
Ada sepuluh karakteristik yang biasa terjadi pada usia
madya(1)usia madya merupakan periode yang sangat menakutkan, (2)usia madya
merupakan usia transisi, (3) masa stres, (4) “usia yang berbahaya”, (5)”usia
canggung”,(6) masa berprestasi, (7) masa evaluasi, (8) dievaluasi dengan
standar ganda, (9) masa sepi,(10) masa jenuh.
Kondisi-kondisi yang mempengaruhi penyesuaian pekerjaan pada
usia madya: kepuasan kerja, kesempatan promosi, harapan pekerjaan, meningkatnya
penggunaan otomatisasi semakin meningkat, sikap pasangan, sikap terhadap usaha
besar, sikap terhadap teman sekerja, relokasi.
Kondisi-kondisi yang merumitkan penyesuaian diri terhadap
perubahan pola keluarga pada usia madya;perubahan fisik, hilangnya peran
sebagai orang tua, kurangnya persiapan, perasaan kegagalan, merasa tidak
berguna lagi, kekecewaan terhadap perkawinan, merawat anggota keluarga berusia
lanjut.
Kondisi-kondisi semacam itu tidak akan terjadi apabila
setiap fase perkembangan yang dilalui setiap individu sangat kondusif untuk
mendukung fase berikutnya. Ketika masalah penyesuaian diri terhadap lingkungan
,misalnya dengan tetangga tidak bermasalah pada fase sebelumnya, maka pada fase
ini pun akan dilaluinya dengan mudah. Rasa toleransi dan saling berbagi serta
saling menghormati antar-tetangga sangat dibutuhkan dalam hidup bersosialisasi.[13]
10. Fase Dewasa Akhir(Lansia)
Usia enam puluhan biasanya dipandang sebagai garis
pemisah antara usia madya dan usia lanjut. Ciri-ciri usia lanjut: (1)merupakan
periode kemunduran, (2)perbedaan individual pada efek menua, (3)usia tua
dinilai dengan kriteria yang berbeda.[14]
KESIMPULAN
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan
atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri
khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu.
Sedangkan Pembabakan atau periodesasi
perkembangan dapat dibagi menjadi tiga, diantaranya ialah berdasarkan analisis
biologis, didaktis & psikologis.
Dan fase-fase perkembangan manusia secara
garis besar dapat dibagi menjadi:
1. Fase Pra-Natal
3. Fase 2 tahun pertama
4. Fase kanak-kanak awal
5. Fase kanak-kanak akhir
6. Fase puber (Remaja Awal)
7. Fase Remaja
8. Fase dewasa dini (Awal)
9. Fase dewasa madya
10. Fase dewasa akhir (Lansia)
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2010.
Hartati, Netty, dkk.,Islam dan psikologi. Jakarta:
PT Grafindo Persada.2004.
Yusuf,Syamsu. Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2009
[1]Syamsu yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 20
[5]Netty Hartati dkk., Islam dan psikologi (Jakarta:PT Grafindo
Persada,2004), hlm.19-22
[10]Ibid., hlm. 39
0 komentar :
Posting Komentar