Selasa, 15 Juli 2014

METODOLOGI PENELITIAN
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian
Disusun Oleh:
Munif Abwani                                           210312211
Dosen Pengampu:
Drs. Ju’subaidi, M.Ag.

PROGRAM STUDI TARBIYYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
FEBRUARI 2014


PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Suatu ilmu pengetahuan itu bisa dinyatakan kebenarannya dengan melakukan proses-proses tertentu. Awal munculnya suatu ilmu pengetahuan tidak mudah, harus berbagai banyak penelitian dan melakukan percobaan agar menghasilkan suatu ilmu yang bagus  dan empiris berguna untuk semua orang. Untuk mencari dan menggali semua itu diperlukan suatu metode yang bertahap yaitu dengan Penelitian.
Kemudian penting mempelajari ilmu pengetahuan adalah bagaimana keluasan ruang gerak pengetahuan tersebut berbarengan dengan penelitian itu. Maka dari itu dalam makalah ini saya akan membahas mengenai “metodologi penelitian” sebagai pengantar agar lebih mengetahui penelitian.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa perbedaan pengertian metode dan metodologi penelitian?
2.      Bagaiman hubungan antara ilmu pengetahuan dan metodologi penelitian??
3.      Jelaskan penelitian ilmiah?



PEMBAHASAN

A.    Perbedaan Pengertian Metode dan Metodologi Penelitian
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi adalah suatu pengkajian dalam  mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi metodologi penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian. Ditinjau dari filsafat, metodologi penelitian merupakan epismologi penelitian yang menyangkut dalam melaksanakan penelitian.
Dalam hal ini dijelaskan berbagai rincian mengenai hal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian  yang meliputi penentuan variabel pokok, penentuan populasi, penentuan sampel atau teknik pengambilan contoh, metode dan teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.[1]
Metode penelitian ialah strategi umu yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan , guna menjawab persoalan yang dihadapi.[2]
Sementara kita telah memperkenalkan metodologi penelitian dalam maknanya teknis belaka. Misal: langsung membahas populasi dan teknik sampling, merumuskan masalah, mendesain tata relasi, merancang instrumen kuantifikasi data, dan sebagainya. Banyak para ahli dalam berbagai teknik tanpa menyadari dia telah menganut filsafat ilmu tertentu.
Metodologi Penelitian berasal dari kata “Metode” yang artinya melakukan sesuatu dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi intinya adalah melakukan sesuatu dengan pikiran untuk mencapai tujuan.[3]
Metodologi penelitian membahas konsep teoretik berbagai metoda, kelebihan dan kelemahannya, yang dalam karya dilanjutkan dengan pemilihan metoda yang digunakan. Sedangkan, metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda yang digunakan dalam penelitiannya.
Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metoda-metoda penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam penelitian. Di lingkungan filsafat, logika dikenal sebagai ilmu tentang alat untuk mencari kebenaran. Bila ditata alam sistematika, metodelogi penelitian merupakan bagian dari logika.[4]

B.  Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian
Ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa ini lebih mengutamakan kemampuan akal atau olah pikir dan ketangkasan bicara saja, tanpa ada dukungan pembuktian-pembuktian yang bersifat empiris maupun ajaran tertentu yang dapat dijadikan dasar pemikiran.
Masa ini merupakan masa dimana metodologi penelitian telah memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Proses menemukan solusi atau penarikan kesimpulan dari suatu persoalan yang dihadapi telah dilakukan menurut cara-cara tertentu, yang sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan, sehingga ilmu pengetahuan yang lahir pada masa ini dapat dijadikan dasar dalam menuntut kehidupan. Ilmu pengetahuan berkembang semakin maju sejalan dengan kemampuan manusia dalam mempelajari sebab akibat peristiwa di alam semesta, yang sejalan dengan fenomena-fenomena yang terjadi disekitarnya.[5] 
Penelitian sebagai sarana pembangunan ilmu pengetahuan mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam filsafat ilmu, penelitian menduduki satu tahapan yang disebut epistimologi, yakni suatu cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dengan benar.
 Menurut noeng muhajir, untuk pelacakan ilmu pengetahuan dengan menggunakan pendekatan penelitian diperlukan adanya pemahaman yang mendasar tentang landasan filosofik dari berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu pengetahuan. Karena dengan pemahaman yang sejelas mungkin terhadap suatu konsep dan teori yang berkaitan dengan temayang akan ditelitisangat membantu dalam mengungkapkan berbagai indikator dalam persoalan atau problematik dalam penelitian. Penelitian dalam ilmu pengetahuan sosial memiliki peran untuk mencegah penyalahgunaan hasil penelitian dalam  ilmu pengetahuan alam dan menyalurkannya dalam hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat [6]
Ilmu pengetahuan memiliki sifat utama yaitu tersusun secara sistematik dan runtut, dengan menggunakan metode penelitian. Karenanya sementara orang mengganggap perlunya memiliki sikap ilmiah untuk menyusun ilmu pengetahuan tersebut. Atau dengan kata lain ilmu pengetahuan memilikia tiga sifat utama tersebut, yaitu
Ø Sikap ilmiah
Ø Metode ilmiah
Ø Tersusun secara sistematik dengan runtut.
Sikap ilmiah menuntut orang utuk berfikir dengan sikap tertentu. Dari sikap tersebut orang dituntut dengan cara tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan. Selanjutnya cara tertentu itu disebut metode ilmiah. Jadi dengan sikap ilmiah dan metode ilmiah diharapkan dapat disusun ilmu pengetahuan sistematik dan runtut.[7]
Menurut Tejoyuwono (1991) metodologi penelitian merupakan penelitian yang bersistem yang berarti penelitian yang dikerjakan secara kontekstual. Selanjutnya ia berkata konteks penelitian tersusun atas unsu-unsur:
a.       Filsafat, yang menjadi pangkal pikiran.
b.      Berfikir, yang membentuk gagasan dasar atau konsep.
c.       Nalar, yang menjalankan proses pemahaman dan menjalankan penarikan kesimpulan .
d.      Definisi (takrif) yang membuat batasan tentang lambang sebagai abstraksi ujud.
e.       Asumsi, menjadi latar belakang hipotesis dan mengisi hipotesis dengan suatu implikasi tertentu.
Dari kelima unsur penelitian diatas menjadi urutan pertama karena akan  mempertajam daya analisis para peneliti/mahasiswa dan meningkatkan pengertian terhadap penelitian dan kegiatan-kegiatan ilmiah lain. Dan bagi orang yang mempelajari metodologi penelitian akan dapat mengungkap setetes kebenaran yang tertimbun dengan rapat oleh segudang kesalahan, atau membongkar sebercak kesalahan yang tertutup tumpukan kebenaran.[8]

C.    Penelitian Ilmiah
Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu “karya” artinya kerja, berbuat: dan “ilmiah” artinya bersifat ilmu.
Ilmu adalah pengetahuan yang sudah teruji kebenarannya melalui metode-metode ilmiah. Seseorang yang telah memiliki suatu pengetahuan dituntut untuk memiliki sifat terbuka, jujur, teliti, kritis, tidak mudah percaya tanpa adanya bukti, tidak cepat putus asa, tidak cepat puas dengan hasil yang didapat.
Setiap karya ilmiah harus mengandung kebenaran ilmiah, yakni kebenaran yang tidak hanya didasarkan rasio, tetapi dibuktikan secara empiris. Rasionalisme dari empirisme inilah yang menjadi tumpuan berfikir manusia. Rasionalisme mengandalkan kemampuan otak atau rasio penalaran, sedangkan empirisme mengandalkan bukti-bukti yang nyata. Penggabungan kedua cara tersebut yakni berfikir rasional dan berfikir empiris, adalah berfikir ilmiah.[9]
Dengan pendekatan ilmiah itu orang berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang menghendaki untuk mengujinya.[10]
penelitian ilmiah dan karya ilmiah merupakan rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan satu sama lain.  Berfikir ilmiah adalah landasan atau kerangka berfikir penelitian ilmiah. Dengan kata lain penelitian ilmiah adalah operasionalisasi dari berfikir ilmiah sedangkan karya ilmiah adalah hasil atau produk dari penelitian ilmiah.[11]
Secara umum menurut J.J.J.M. Wuisman (1991) dalam konteks ini, ada lima segi proses penelitian yang penting untuk dipaparkan yaitu
a.       Penelitian ilmiah adalah proses perubahan gagasan yang berkesinambungan
b.      Penelitian ilmiah dimulai dari gagasan tertentu
c.       Perubahan gagasan melalui pengujian pada keterangan yang baru, keterangan ini mengenai kondisi empiris
d.      Gagasan baru mampu menerangkan semua keterangan yang dihadapkan padanya secara menyeluruh
Metode penelitian ilmiah bermaksud menerangkan proses pengembangan ilmu pengetahuan. Guna menghasilkan pengetahuan ilmiah yang memungkinkan pemecahan masalah praktis tertentu, teori ilmu pengetahuan perlu diterapkan dalam bentuk proses penelitian empiris. Proses penelitian  empiris meliputi bermacam-macam metode dan teknik yang dikerjakandalam urutan waktu tertentu. Secara garis besar proses penelitian ilmiah sebagai berikut:
1.      Perumusn masalah
2.      Pembuatan teori
3.      Operasionalisasi konsep
4.      Pengumpulan dan pengolahan data
5.      Analisis data
6.      Interpretasi dan generalisasi data
7.      Pengolahan penelitian ilmiah
8.      Perumusan usulan penelitian
9.      Pembuatan rencana kerja
10.  Pembimbingan pekerjaan lapangan
11.  pelaporan[12]



PENUTUP

Kesimpulan
A.    Perbedaan Pengertian Metode dan Metodologi Penelitian
Metode penelitian ialah strategi umu yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Metodologi penelitian membahas konsep teoretik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya, yang dalam karya dilanjutkan dengan pemilihan metoda yang digunakan. Sedangkan, metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda yang digunakan dalam penelitiannya.
B.     Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian
Masa ini merupakan masa dimana metodologi penelitian telah memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Proses menemukan solusi atau penarikan kesimpulan dari suatu persoalan yang dihadapi telah dilakukan menurut cara-cara tertentu, yang sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan, sehingga ilmu pengetahuan yang lahir pada masa ini dapat dijadikan dasar dalam menuntut kehidupan. Ilmu pengetahuan berkembang semakin maju sejalan dengan kemampuan manusia dalam mempelajari sebab akibat peristiwa di alam semesta, yang sejalan dengan fenomena-fenomena yang terjadi disekitarnya
C.    Penelitian Ilmiah
penelitian ilmiah dan karya ilmiah merupakan rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan satu sama lain.  Berfikir ilmiah adalah landasan atau kerangka berfikir penelitian ilmiah. Dengan kata lain penelitian ilmiah adalah operasionalisasi dari berfikir ilmiah sedangkan karya ilmiah adalah hasil atau produk dari penelitian ilmiah. Secara garis besar proses penelitian ilmiah sebagai berikut:
perumusn masalah, pembuatan teori, operasionalisasi konsep, pengumpulan dan pengolahan data, analisis data, interpretasi dan generalisasi data, pengolahan penelitian ilmiah, perumusan usulan penelitian, pembuatan rencana kerja, pembimbingan pekerjaan lapangan, pelaporan.



DAFTAR PUSTAKA

 Usman, Husaini dan Setiady, Purnomo. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Ary, Donald, dkk., Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, 2006.
Narbuko, Choliddan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010.
Muhadjir, Neong. Metodologi Penelitian Kualitatif Pendekatan Posivitiftik, Rasionalistik, Phenomenologik, dan Realisme Metaphisik Telaah Studi teks dan Penelitian Agama. Yogyakarta: PT Bayu Indra Grafika, 1998.
Teguh, Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.
Damanuri, Aji. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: STAIN Po Press, 2010.
Bagoes Mantra, Ida. Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Saebani, Beni Ahmad. Metode Penelitian Hukum. Bandung: Pustaka Setia, 2008.
fathoni, Abdurrahmat. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.
Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.



[1] Husaini Usman dan Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 41.
[2] Donald Ary, Dkk., Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 2006) , 50.
[3] Cholid Narbuko dan  Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), 1.
[4] Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif Pendekatan Positivistik, Rasionalistik, Phenomenologik, Dan Realisme Metaphisik Telaah Studi Teks Dan Penelitian Agama (Yogyakarta: PT. Bayu Indra Grafika, 1998), 3-4.
[5] Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2001), 4-5.
[6] Aji Damanuri, Metodologi Penelitian Mu’amalah (Ponorogo: Stain Po Press, 2010), 104.
[7] Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, 38.
[8] Ida Bagoes Mantra, Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), 5-7.
[9] Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Hukum (Bandung: Pustaka Setia, 2008), 109-110.
[10] Abdurrahmat fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), 5.
[11] Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Hukum, 115.
[12] Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), 4-9.

0 komentar :

Posting Komentar